Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi bernikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang biasa datang dari kedua belah pihak, baik pihak muslimin mahupun muslimat.
Keserasian memang diperlukan. Yang jadi pertimbangan dasar dan awal tentu saja faktor agama, iaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang maksudnya :
"Mereka (perempuan-perempuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka." (Al-Mumtahanah : 10)
Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)
Keadaan yang lain adalah nombor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidak-serasiannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi tak serasi pekerjaannya, latar belakang pendidikannya, hobinya, warna matanya , pakai kaca mata, khidungnya…dan lain-lain.
Kalau mahu mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan kerana tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.
Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mahu bernikah, memang seharusnya selidiki dulu tentang calon pasangan hidupnya kepada sahabatnya, saudaranya, naqibnya atau ustaznya, atau yang lainnya, baik kelebihan mahupu kekurangannya. Dalam pengurusan UBM, hanya orang-orang tertentu sahaja kita dibolehkan bertanya, supaya tidak menjadi heboh yang mungkin akan mendatangkan masalah lain kelak. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,
"Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)
Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah boleh diterima, kelebihan akan lebih menimbulkan perasaan suka. Kerana itu, jangan sampai menjadi sukar pernikahan kerana diri sendiri.
No comments:
Post a Comment